Wajib Belajar 13 Tahun Membuahkan Hasil, Ribuan Anak Kembali ke Sekolah

$rows[judul]

Banyuwangi – Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menuntaskan wajib belajar 13 tahun mulai menunjukkan hasil signifikan. Data terbaru Dinas Pendidikan (Dispendik) mencatat jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS) menurun tajam menjadi 5.481 anak per November, dari sebelumnya 11.650 anak pada awal 2024.

Penurunan ini tidak lepas dari implementasi program Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 13 Tahun (Rindu Bulan), yang diluncurkan Bupati Ipuk Fiestiandani pada 2023. Program tersebut mendorong seluruh desa dan kelurahan memastikan anak usia sekolah dapat terus melanjutkan pendidikan mulai dari PAUD hingga jenjang SMA/sederajat.

Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno, melalui Kabid Pendidikan Masyarakat, Lina Kamalin, menjelaskan bahwa Rindu Bulan menjadi strategi percepatan yang melibatkan satuan pendidikan dan pemerintah desa secara langsung. Setiap wilayah diwajibkan memetakan dan menyelesaikan kasus ATS sesuai kondisi di lapangan.


Baca Juga : 25 Kontingen Bertarung, Porseni Jadi Ajang Cetak Bibit Atlet dan Seniman Muda

Tahapan penanganan dilakukan dengan mengunduh data dari Pusdatin, kemudian mengelompokkannya per kecamatan hingga tingkat desa. Data tersebut diverifikasi melalui sistem verval oleh operator sekolah dan desa untuk memastikan status anak, baik yang drop out maupun lulus tetapi tidak melanjutkan pendidikan.

“Jika anak tercatat ATS namun faktanya masih bersekolah, datanya akan diperbaiki. Sementara yang benar-benar tidak sekolah akan ditindaklanjuti melalui visitasi untuk mengetahui penyebabnya,” terang Lina.

Untuk ATS yang masih berada pada usia sekolah dan tidak memiliki hambatan akses, Dispendik mengembalikan mereka ke pendidikan formal sesuai jenjang. Sedangkan anak yang sudah bekerja atau menikah diarahkan mengikuti pendidikan nonformal melalui PKBM agar tetap memperoleh hak belajar.

Lina menambahkan bahwa pembaruan data dilakukan setiap bulan secara real time sehingga penanganan dapat berjalan lebih cepat dan terukur. Pemerintah daerah berharap tren penurunan ATS terus berlanjut hingga seluruh anak di Banyuwangi dapat menyelesaikan wajib belajar 13 tahun tanpa kendala.

Program Rindu Bulan kini menjadi model intervensi yang menggabungkan pemetaan data akurat, kolaborasi lintas sektor, serta dukungan afirmatif bagi keluarga. 

Dispendik Banyuwangi menegaskan komitmennya untuk memastikan tidak ada lagi anak yang tertinggal dari akses pendidikan di Bumi Blambangan. (*)