Banyuwangi – Upaya modernisasi layanan pendidikan di Banyuwangi terus bergerak maju. Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital di satuan pendidikan sebagai strategi meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus kesiapan sekolah menghadapi perkembangan zaman.
Sekretaris Dispendik Banyuwangi, Alfian, menyampaikan bahwa penguatan sarana teknologi menjadi program prioritas yang dijalankan secara berkelanjutan. Melalui pengadaan perangkat komputer dan fasilitas teknologi informasi, sekolah-sekolah di berbagai jenjang mulai merasakan kemudahan dalam proses administrasi maupun kegiatan belajar mengajar.
“Pemenuhan perangkat dilakukan bertahap sesuai kebutuhan sekolah. Penggunaannya tidak hanya untuk memperkaya metode pembelajaran, tetapi juga mendukung penyelenggaraan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK),” ujarnya.
Alfian menjelaskan, optimalisasi platform digital juga diarahkan pada peningkatan kompetensi guru. Seluruh pendidik telah memanfaatkan akun belajar.id yang menyediakan ribuan materi ajar resmi. Pemantauan penggunaan perangkat seperti Chromebook dilakukan terintegrasi bersama Kementerian Pendidikan, memastikan implementasi berjalan sesuai standar nasional.
Tak hanya sarana, peningkatan kapasitas sumber daya manusia ikut dikebut. Kepala Bidang SMP Dispendik Banyuwangi, Didik Eko Wahyudi, menyebut berbagai pelatihan disiapkan agar guru mampu menghasilkan konten pembelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa.
“Pelatihan pembuatan modul ajar, video pembelajaran interaktif, hingga pengembangan website sekolah sudah dilaksanakan. Tujuannya agar transformasi digital tidak berhenti pada penyediaan alat, tetapi benar-benar dimanfaatkan secara maksimal,” katanya.
Menurut Didik, perluasan jaringan internet juga tengah dirampungkan di seluruh sekolah. Selain itu, pemasangan televisi digital dilakukan bertahap sebagai media penunjang pembelajaran kolaboratif dan presentasi materi.
Ia menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya soal teknologi modern, namun upaya membentuk karakter pelajar yang adaptif. “Kami ingin siswa tidak sekadar menjadi pengguna, tapi mampu mencipta. Dengan akses digital yang memadai, kreativitas dan kemampuan problem solving mereka akan semakin berkembang,” tegasnya.
Pemerhati pendidikan di Banyuwangi menilai langkah ini sejalan dengan kebutuhan daerah yang tengah tumbuh sebagai kawasan inovatif. Modernisasi layanan pendidikan diyakini akan memperkecil kesenjangan akses sekaligus meningkatkan kesiapan generasi muda menghadapi persaingan global.
Dengan tahapan yang terus berprogres, Dispendik Banyuwangi menargetkan seluruh sekolah dapat mengimplementasikan pembelajaran digital secara merata dalam beberapa tahun ke depan. Pemerintah daerah berharap transformasi ini menjadi fondasi penting bagi peningkatan mutu pendidikan di Bumi Blambangan.