BANYUWANGI - RSUD Genteng kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan anak dengan menghadirkan fasilitas skrining Retinopathy of Prematurity (ROP) bagi bayi prematur di Poli Mata Rawat Jalan. Inovasi layanan ini diharapkan mampu menekan risiko gangguan penglihatan hingga kebutaan permanen pada bayi yang lahir sebelum cukup bulan.
Retinopathy of Prematurity merupakan gangguan serius pada retina yang banyak dialami bayi prematur, khususnya dengan berat lahir rendah, yakni di bawah 2.000 gram atau yang dilahirkan pada usia kehamilan kurang dari 34 minggu. Kondisi ini muncul akibat perkembangan pembuluh darah retina yang belum sempurna. Tanpa pemeriksaan sejak dini, perubahan pada retina dapat berkembang menjadi kerusakan permanen.
Dokter Spesialis Mata RSUD Genteng, dr. Siswi Hapsari, Sp.M, menegaskan bahwa kesadaran orang tua mengenai pentingnya skrining ROP masih relatif rendah. Banyak yang mengira bayi prematur yang tampak sehat tidak lagi memerlukan pemeriksaan lanjutan, padahal ROP sering tidak menimbulkan gejala pada fase awal.
“Bayi prematur wajib menjalani skrining ROP pada usia 3 hingga 4 minggu setelah lahir. Pemeriksaan tidak boleh ditunda karena perkembangan retina berjalan sangat cepat, dan risiko kerusakan dapat terjadi tanpa disadari,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya kontrol berkala di Poli Mata demi memastikan perkembangan retina tetap dalam kondisi aman.
Keberadaan layanan skrining ROP di RSUD Genteng menjadi kabar baik bagi masyarakat Banyuwangi. Sebelumnya, keluarga pasien harus melakukan rujukan ke rumah sakit di luar kota untuk mendapatkan pemeriksaan ini. Kini, seluruh proses pemeriksaan dapat dilakukan lebih dekat, cepat, dan efisien.
Plt. Direktur RSUD Genteng, dr. Sugiyo, menyampaikan bahwa layanan ini merupakan langkah nyata rumah sakit dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi bayi prematur di wilayah Banyuwangi. “Kami berupaya memastikan tidak ada bayi yang terlewat dari deteksi dini ROP. Pencegahan dini jauh lebih baik daripada menangani kondisi kebutaan yang sifatnya permanen,” ujarnya.
Dengan semakin mudahnya akses layanan, rumah sakit berharap masyarakat lebih proaktif membawa bayi prematur untuk pemeriksaan retina sesuai jadwal. “Jangan menunggu timbul gejala. ROP hanya bisa dicegah melalui deteksi dini. Poli Mata RSUD Genteng siap melayani skrining dan konsultasi setiap minggu,” pesan dr. Siswi.
Melalui program ini, RSUD Genteng berharap dapat menurunkan angka gangguan penglihatan pada bayi prematur dan memberikan masa depan penglihatan yang lebih baik bagi anak-anak Banyuwangi. (*)