Nyeri Siku Kian Marak, RSUD Genteng Ingatkan Bahaya Tennis Elbow pada Usia Produktif

$rows[judul]

BANYUWANGI - RSUD Genteng terus memperkuat perannya dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, salah satunya mengenai keluhan nyeri siku yang banyak dikeluhkan oleh kelompok usia produktif. Salah satu penyebab paling umum dari nyeri ini adalah tennis elbow, kondisi peradangan pada sisi luar siku akibat penggunaan otot secara berlebihan atau berulang-ulang.

Plt. Direktur RSUD Genteng, dr. Sugiyo, menjelaskan bahwa tennis elbow bukan hanya dialami oleh atlet tenis, tetapi justru lebih banyak menyerang masyarakat umum yang melakukan aktivitas repetitif, seperti pekerja kantoran, penjahit, teknisi, hingga ibu rumah tangga. 

“Tennis elbow terjadi ketika tendon pada otot extensor carpi radialis brevis (ECRB) mengalami tegangan berlebih. Jika terus dipaksa bekerja, tendon akan meradang dan menimbulkan nyeri berkepanjangan,” ungkapnya.


Baca Juga : RSUD Genteng Imbau Masyarakat Waspadai Penyakit Jantung Koroner

Gejala tennis elbow biasanya ditandai dengan rasa nyeri di bagian luar siku yang dapat menjalar ke lengan bawah hingga pergelangan tangan. Pada tahap awal, nyeri sering muncul ringan, namun dapat memburuk seiring waktu. Kondisi ini bahkan dapat bertahan dari enam bulan hingga dua tahun jika tidak ditangani dengan tepat.

Keluhan semakin terasa saat penderita melakukan aktivitas tertentu, seperti mengangkat atau meluruskan lengan, berjabat tangan, menulis, menggenggam benda kecil, hingga membuka tutup botol. 

“Aktivitas sederhana yang sebelumnya biasa dilakukan tiba-tiba terasa menyakitkan. Inilah mengapa penting untuk segera mengenali gejala sejak awal,” tambah dr. Sugiyo.

Meski jarang menimbulkan komplikasi serius, tennis elbow dapat mengganggu produktivitas dan kualitas hidup. Penanganan awal umumnya dilakukan dengan mengistirahatkan area siku, mengompres menggunakan es, dan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, dr. Sugiyo menegaskan bahwa pemeriksaan medis tetap penting bila keluhan tidak kunjung membaik.

“Segera datang ke Poli Nyeri RSUD Genteng apabila rasa sakit bertahan lama, tangan terasa lemah, atau siku mulai kaku. Penanganan yang terlambat dapat memperpanjang masa pemulihan,” ujarnya.

RSUD Genteng melalui Poli Nyeri berkomitmen memberikan layanan profesional dan komprehensif bagi masyarakat Banyuwangi. Dengan visi mewujudkan pelayanan nyeri yang unggul, rumah sakit berupaya memastikan setiap pasien mendapatkan diagnostik dan terapi yang tepat, mulai dari edukasi, fisioterapi, hingga penanganan lanjutan jika diperlukan. (*)