HSG RSUD Genteng Pemeriksaan Penting Bagi Pasangan Pejuang Dua Garis

$rows[judul]

BANYUWANGI – Kehadiran buah hati adalah momen yang sangat dinantikan oleh setiap pasangan. Namun, tidak semua pasangan dapat dengan mudah mewujudkan impian menjadi orang tua. Salah satu penyebabnya adalah masalah kesuburan yang dapat terjadi pada pihak pria maupun wanita.

Bagi pasangan yang menjalani program hamil (promil), terdapat sejumlah tahapan pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi. Salah satu pemeriksaan penting bagi wanita adalah Histerosalpingografi (HSG).

Pemeriksaan HSG dilakukan untuk melihat kondisi saluran tuba falopi, apakah terbuka atau mengalami penyumbatan. Informasi ini sangat penting, karena tuba falopi yang terbuka memungkinkan jalur pertemuan antara sperma dan sel telur, sehingga pembuahan dapat terjadi. Sebaliknya, penyumbatan tuba falopi dapat menghambat sperma mencapai sel telur dan menjadi salah satu penyebab ketidaksuburan.


Baca Juga : EEG RSUD Genteng Teknologi Canggih Ungkap Penyebab Sakit Kepala Kronis

“Pemeriksaan ini umumnya direkomendasikan bagi wanita yang kesulitan hamil, terutama untuk mendeteksi sumbatan tuba falopi dan mengevaluasi bentuk serta struktur rahim,” jelas dr. Satinta Febrianti, Sp.Rad, dokter spesialis radiologi di RSUD Genteng.

Secara umum, HSG dilakukan pada kondisi seperti sumbatan tuba falopi, evaluasi pasca penutupan saluran tuba, penyebab keguguran berulang, mioma rahim, perlengketan dinding rahim, hingga kelainan anatomi rahim.

Sebelum menjalani pemeriksaan, pasien dianjurkan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan (obgyn) untuk mendapatkan penjelasan lengkap mengenai prosedur, manfaat, risiko, dan kontraindikasi. Pemeriksaan HSG di RSUD Genteng dapat dilakukan dengan rujukan dari dokter, sehingga pasien mendapatkan persiapan yang tepat sebelum tindakan.

“Bagi para pejuang dua garis, jangan patah semangat. Pemeriksaan ini adalah salah satu langkah penting untuk mengetahui penyebab dan solusi ketidaksuburan,” tambah dr. Satinta.

Dengan deteksi dini melalui HSG, diharapkan pasangan dapat memperoleh gambaran jelas mengenai kondisi reproduksi, sehingga program kehamilan dapat berjalan lebih terarah dan efektif. (*)