Banyuwangi – Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, menjelaskan mengenai implementasi program Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki praktik pendidikan di berbagai satuan pendidikan di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Banyuwangi.
Suratno menjelaskan bahwa Sulingjar merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memahami secara lebih mendalam kondisi lingkungan belajar di sekolah-sekolah.
Melalui program ini, kepala sekolah dan para guru dapat mengetahui bagaimana kondisi proses belajar-mengajar dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa di lingkungan tempat mereka bertugas.
"Program ini sangat penting untuk melihat dan mengevaluasi kondisi lingkungan pendidikan secara menyeluruh, baik dari sisi input maupun proses yang berlangsung di kelas," ungkap Suratno.
Program Sulingjar mulai diperkenalkan pada tahun 2022 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan. Aturan ini memberikan panduan mengenai pelaksanaan Sulingjar, fungsi, tujuan, serta peran tenaga pendidik dalam menjalankan evaluasi lingkungan belajar di sekolah masing-masing.
Menurut Suratno, salah satu tujuan utama dari Sulingjar adalah mengukur berbagai aspek lingkungan belajar di sekolah, baik itu dari segi fasilitas, metode pengajaran, keterlibatan siswa, hingga dukungan dari orang tua dan komunitas sekitar. "Dengan mengukur berbagai faktor ini, kami berharap dapat memahami apa yang menjadi kekuatan dan tantangan di masing-masing sekolah, sehingga langkah perbaikan bisa segera diambil," ujarnya.
Sulingjar tidak hanya menyoroti kualitas proses belajar-mengajar di dalam kelas, tetapi juga memperhatikan aspek-aspek eksternal yang berpengaruh pada pendidikan, seperti kondisi sosial-ekonomi siswa dan ketersediaan sarana dan prasarana. Data yang diperoleh melalui survei ini akan digunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan pendidikan yang lebih tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan di setiap daerah.
Suratno juga menekankan bahwa program ini dirancang agar para guru dan kepala sekolah dapat lebih sadar akan peran penting mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
"Program ini memberi ruang bagi para pendidik untuk merenungkan kondisi lingkungan belajar mereka dan memberikan masukan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Dengan begitu, kami bisa bersama-sama memajukan pendidikan di Banyuwangi," tambahnya.
Lebih lanjut, Suratno berharap agar semua satuan pendidikan di Banyuwangi berpartisipasi aktif dalam program Sulingjar. "Kami mendorong semua sekolah di Banyuwangi untuk berperan serta dalam survei ini, karena masukan dari para guru dan kepala sekolah sangat berharga dalam menentukan arah pendidikan ke depan. Melalui program ini, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang apa yang harus ditingkatkan," pungkasnya. (*)