Penguatan Karakter di Sekolah: Dispendik Banyuwangi Sosialisasikan Bahaya Bullying

$rows[judul]

Banyuwangi – Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan karakter sebagai salah satu indikator utama penyelenggaraan Kurikulum Merdeka. Salah satunya dengan melakukan kegiatan Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema "Stop Bullying".


Sekretaris Dinas Pendidikan Banyuwangi, Alfian, menjelaskan bahwa salah satu indikator utama dalam penyelenggaraan Kurikulum Merdeka adalah penguatan karakter siswa, termasuk pemahaman tentang berbagai bentuk bullying yang harus dilawan dan tidak boleh dilakukan.


Baca Juga : Monitoring SAS di Glenmore Berikan Motivasi Siswa Untuk Berprestasi


Kegiatan ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik tentang bahaya bullying sekaligus menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman. 


"Kami berharap peserta didik dapat memahami pentingnya kerja sama, saling menghormati, gotong royong, dan peduli terhadap sesama, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila," kata Alfian.


Dalam kegiatan ini, berbagai sosialisasi dan edukasi mengenai bullying disampaikan kepada siswa-siswi di Banyuwangi. Para siswa diajarkan untuk mengenali bentuk-bentuk bullying, mulai dari fisik, verbal, hingga cyberbullying. Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan cara-cara untuk mengatasi dan melaporkan tindakan bullying. 


Selain edukasi langsung kepada siswa, program ini juga melibatkan guru dan staf sekolah untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani kasus bullying. 


Alfian menambahkan bahwa keterlibatan seluruh pihak sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi peserta didik. "Kami ingin semua pihak, baik siswa, guru, maupun staf, bekerja sama untuk mencegah dan menangani bullying. Hanya dengan kerja sama kita bisa menciptakan sekolah yang aman dan nyaman," ujarnya.


Dinas Pendidikan Banyuwangi juga mengajak orang tua untuk turut serta dalam upaya ini dengan memberikan pendidikan di rumah tentang pentingnya menghormati orang lain dan tidak melakukan bullying. 


"Peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak. Kami berharap orang tua juga mendukung upaya ini dengan memberikan contoh yang baik di rumah," pungkasnya. (*)