Dispendik Banyuwangi Punya Cara agar Tidak Ada Merger SD Negeri

$rows[judul]

Banyuwangi - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, mengambil langkah cepat terhadap Sejumlah Sekolah Dasar (SD) Negeri yang mengalami kekurangan murid. Selain melakukan merger, Dispendik Banyuwangi mendorong sekolah-sekolah untuk meningkatkan program pembelajaran.



Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno, mengungkapkan bahwa pada Juli 2024 saja, 15 SD resmi ditutup dan siswanya dipindahkan ke sekolah lain. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan daerah Glenmore dan Tegalsari menjadi wilayah yang paling terdampak.


Baca Juga : Banyuwangi Sukses Tekan Angka Anak Putus Sekolah, Jadi yang Terendah di Jawa Timur



"Sebenarnya kita sendiri tidak ingin adanya merger. Adanya merger bukan karena kekurangan guru, tetapi lebih kepada pelayanan yang efektif kepada masyarakat sehingga ukurannya lebih pada jumlah peserta didik," jelas Suratno.



Penurunan jumlah siswa di SD Negeri ini disebabkan oleh beberapa faktor. Selain minimnya angka kelahiran, meningkatnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah swasta juga menjadi penyebab utama. 



Sekolah swasta dianggap menawarkan kualitas pendidikan yang lebih baik, terutama oleh keluarga dengan ekonomi menengah ke atas.



"Masyarakat tingkat ekonomi menengah ke atas lebih memilih menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta dibandingkan ke SD negeri," kata Suratno.



Dalam menghadapi situasi ini, Suratno berharap agar seluruh SD Negeri di Banyuwangi dapat meningkatkan kualitas pembelajarannya. 



"Saya sendiri berharap tidak ada lagi sekolah yang ditutup. Caranya dengan meningkatkan kualitas pembelajarannya," ungkapnya.



Peningkatan kualitas ini tidak hanya penting untuk menjaga keberlangsungan SD Negeri, tetapi juga untuk menghindari penutupan sekolah lainnya di masa depan. 



Upaya peningkatan kualitas ini juga diharapkan dapat mendongkrak prestasi sekolah-sekolah tersebut, sehingga masyarakat kembali mempercayakan pendidikan anak-anak mereka pada SD Negeri.



"Dengan langkah-langkah ini, penutupan sekolah akibat kurangnya siswa dapat diminimalisir, dan dunia pendidikan di Banyuwangi dapat berjalan lebih baik," pungkasnya. (*)