Dam Garit Dinormalisasi DPU Pengairan Banyuwangi Pastikan Air Lancar dan Petani Tenang Hadapi Musim

$rows[judul]

Banyuwangi - Sebagai langkah antisipatif menyongsong puncak musim hujan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan melakukan akselerasi normalisasi secara menyeluruh pada Dam Garit di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh.

Tindakan strategis ini diambil sebagai respon pembelajaran dari peristiwa luapan air yang terjadi beberapa bulan sebelumnya, dengan fokus pada peningkatan kapasitas tampung dan penguatan infrastruktur pengendali banjir. 

Kondisi sedimentasi yang kritis menjadi pendorong utama dilakukannya intervensi ini. Tumpukan material endapan yang telah mencapai ketebalan hingga tiga meter di dasar bendungan dinilai telah menggerus signifikan kapasitas optimal dam, sehingga berpotensi memicu limpasan air saat terjadi peningkatan debit sungai. 


Baca Juga : Dinas PU Pengairan Rawat Ratusan Bendung, Pastikan Pasokan Air Petani Tetap Stabil

Riza Al Fahroby, Pelaksana Tugas Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, mengonfirmasi bahwa proses pengerukan sedimentasi skala besar telah dimulai sejak awal Oktober.

“Kami menargetkan pekerjaan dengan volume material mencapai 8.268 meter kubik ini dapat diselesaikan dalam kurun sepuluh hari kerja. Upaya ini kami lakukan untuk memulihkan kapasitas sungai dan memastikan sistem pengairan lebih resilien menghadapi intensitas hujan tinggi,” jelas Riza. 

Operasi normalisasi ini tidak hanya berorientasi pada aspek teknis semata, melainkan juga menjadi bagian dari komitmen perlindungan terhadap masyarakat. Berdasarkan evaluasi insiden banjir Juni lalu, dimana kombinasi curah hujan tinggi dan pendangkalan saluran menyebabkan genangan di permukiman, upaya pemulihan fungsi dam menjadi prioritas. 

“Pengalaman sebelumnya menjadi pembelajaran berharga. Intervensi yang kami lakukan saat ini diharapkan dapat meminimalisir potensi terulangnya dampak serupa, khususnya bagi rumah pendatang yang terdampak luapan,” tegas Riza. 

Di balik fungsi utamanya sebagai pengendali banjir, Dam Garit juga memainkan peran vital sebagai penopang ketahanan pangan di wilayah Singojuruh. Bendungan ini menjadi sumber irigasi utama bagi 475 hektare lahan pertanian padi yang tersebar di enam desa. Dengan demikian, normalisasi yang dilakukan juga bertujuan menjaga stabilitas pasokan air untuk pertanian, sekaligus menjamin keberlangsungan produksi pangan lokal. 

Riza menegaskan bahwa pemeliharaan infrastruktur air semacam ini merupakan bagian dari skema berkelanjutan yang dijalankan DPU Pengairan. “Kami senantiasa melakukan evaluasi dan intervensi tepat waktu pada titik-titik kritis di seluruh jaringan untuk memastikan layanan pengairan dan pengendalian banjir berjalan optimal,” pungkasnya. (*)