Dispendik Banyuwangi Luncurkan Gerakan Sekolah Sehat, Dorong Budaya Hidup Sehat Sejak Dini

$rows[judul]

Banyuwangi - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi resmi meluncurkan program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) sebagai payung besar penguatan budaya hidup sehat di lingkungan pendidikan. Tidak hanya menyasar guru dan siswa, program ini dirancang kolaboratif dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), puskesmas, rumah sakit, serta komunitas penggiat kesehatan.

Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno, menyebut GSS sebagai langkah strategis menanamkan kesadaran pentingnya kesehatan sejak dini. 

“Dalam program GSS, kami fokus memberikan edukasi di lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesehatan peserta didik. Edukasi ini berfokus pada lima pilar utama,” katanya.


Baca Juga : Dispendik Banyuwangi Larang Gerak Jalan Pelajar di Jalan Raya Demi Keselamatan

Suratno menambahkan, lima pilar tersebut antara lain GSS menekankan pembiasaan sehari-hari berbasis: Sehat bergizi (pola makan seimbang di kantin dan rumah), Sehat fisik (aktivitas dan kebugaran terukur), Sehat imunisasi (cakupan vaksinasi sesuai ketentuan), Sehat jiwa (dukungan kesehatan mental di sekolah), Sehat lingkungan sekolah (kebersihan, sanitasi, dan pengelolaan sampah).

Menurut Suratno, penguatan ekosistem kesehatan sekolah akan lebih efektif ketika sekolah tidak bekerja sendirian. “Kami bekerja sama dengan sejumlah elemen seperti puskesmas, rumah sakit, dan pegiat kesehatan yang selalu menjadi mitra kolaborator kami,” imbuhnya.

Kepala Bidang SMP Dispendik Banyuwangi, Didik Eko Wahyudi, menjelaskan GSS merangkum berbagai inisiatif yang selama ini telah berjalan di satuan pendidikan. 

“Di dalamnya ada program Adiwiyata, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Rapor Kesehatan, serta pemantauan perkembangan kesehatan siswa. Semuanya masuk dalam cakupan GSS,” jelas Didik.

Melalui GSS, Dispendik Banyuwangi menargetkan perubahan perilaku yang konsisten kantin yang semakin sehat, aktivitas fisik yang terjadwal, literasi gizi yang meningkat, lingkungan sekolah yang bersih-aman, serta penguatan dukungan kesehatan mental bagi peserta didik. Kolaborasi dengan fasyankes diharapkan mempercepat rujukan dan penanganan keluhan kesehatan siswa.

"Dengan GSS, kami ingin memastikan ruang itu benar-benar menyehatkan jasmani, rohani, dan lingkungannya,” pungkas Didik. (*)