Banyuwangi - Komisi I DPRD Banyuwangi mendorong adanya
evaluasi menyeluruh dalam Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Banyuwangi.
Hal ini tidak terlepas dari adanya partisipasi pemilih yang
rendah saat pelaksanaan Pilkada, 27 November lalu.
“Partisipasi pemilih Pilkada diprediksi sekitar 57 persen,
jauh dari target yang kami minta yakni minim 75 persen,” kata Ketua Komisi I
DPRD Banyuwangi, Marifatul Kamila, Minggu (1/12/2024).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab
rendahnya partisipasi pemilih. Salah satunya akibat pelaksanaan Pilkada yang
berdekatan dengan Pilpres dan Pileg 2024 lalu.
Komisi I DPRD Banyuwangi berencana memanggil Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengevaluasi
penyelenggaraan Pilkada.
Hal ini dianggap penting guna mengidentifikasi kendala yang
terjadi. “Dalam waktu dekat kami pasti akan panggil KPU dan Bawaslu,” tegas
Rifa.
Ia menekankan pentingnya perbaikan menyeluruh dalam proses
sosialisasi dan pelibatan masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
antusiasme pemilih pada pemilu mendatang.
“Kami tidak ingin kejadian ini terulang. Ke depan, upaya
kolaboratif antara penyelenggara dan pemerintah sangat diperlukan agar target
partisipasi tercapai,” katanya.
Disisi lain Rifa mengapresiasi pelaksanaan Pilkada yang
berlangsung aman dan kondusif, berkat kerja keras seluruh pihak baik TNI,
Polri, penyelenggara Pilkada, hingga masyarakat.
“Kami bersyukur Pilkada berjalan aman. Namun, kedepan
menjadi refleksi agar kita lebih baik dalam merancang strategi partisipasi
masyarakat,” tutupnya.