Pasien Sembuh dari Kram dan Kesemutan, RSUD Blambangan Sukses Operasi Servikal

$rows[judul]

BANYUWANGI – RSUD Blambangan Banyuwangi kembali mencatat prestasi membanggakan dalam dunia medis. Untuk pertama kalinya, rumah sakit tipe B kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini berhasil melakukan operasi servikal, sebuah prosedur bedah pada tulang belakang leher yang selama ini jarang tersedia di rumah sakit daerah.

Pasien yang menjalani operasi tersebut sebelumnya telah mengeluhkan kram dan kesemutan di tangan kanan selama kurang lebih dua tahun. Gejalanya kian memburuk dari waktu ke waktu, meski telah menjalani terapi obat maupun suntik. Kondisi ini membuat tim medis memutuskan untuk melakukan tindakan operasi servikal sebagai langkah terbaik.

Operasi servikal sendiri merupakan prosedur bedah untuk menangani penyempitan tulang belakang servikal atau gangguan pada ruas tulang di leher. Penanganan jenis ini biasanya hanya dilakukan di rumah sakit besar dengan fasilitas lengkap, umumnya di rumah sakit tipe B berstandar tinggi atau tipe A.


Baca Juga : RSUD Blambangan Hadirkan Laparoskopi: Operasi Minim Sayatan, Pemulihan Lebih Cepat

Wakil Direktur RSUD Blambangan, Budi Priyambodo, S.STP., menyampaikan bahwa keberhasilan ini menegaskan posisi RSUD Blambangan sebagai satu-satunya rumah sakit tipe B di Banyuwangi yang mampu melaksanakan operasi servikal.

“Ini adalah pencapaian penting yang menunjukkan komitmen kami dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Masyarakat Banyuwangi kini tidak perlu lagi jauh-jauh dirujuk ke kota lain untuk mendapatkan layanan operasi servikal,” ujarnya.

Operasi ini dilakukan oleh dr. Aji Setia Utama, Sp. BS., seorang dokter spesialis bedah saraf yang dikenal luas di Banyuwangi. Dengan pengalaman dan keahliannya, dr. Aji memastikan prosedur berlangsung aman dan efektif.

Menurut dr. Aji, kondisi pasien pasca-operasi menunjukkan perkembangan yang sangat positif. “Pasien yang sebelumnya mengalami keluhan kram dan kesemutan kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan signifikan. Ini menjadi harapan baru bagi pasien dengan kondisi serupa,” tuturnya.

Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan peralatan medis modern yang dimiliki RSUD Blambangan. Peralatan tersebut memungkinkan dokter dan tenaga medis melakukan tindakan bedah dengan presisi tinggi, sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan dan proses pemulihan pasien berlangsung lebih cepat.

Selain menjadi capaian medis, keberhasilan ini juga berdampak besar bagi masyarakat. Selama ini, pasien dengan kelainan pada tulang belakang servikal sering kali harus dirujuk ke rumah sakit di Surabaya atau kota besar lainnya, yang memerlukan biaya dan waktu lebih banyak.

Dengan tersedianya layanan ini di Banyuwangi, masyarakat mendapatkan kemudahan akses sekaligus jaminan pelayanan berkualitas tanpa harus keluar daerah.

RSUD Blambangan berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan berbasis teknologi terkini dan sumber daya manusia yang kompeten. Ke depan, rumah sakit ini menargetkan pengembangan lebih banyak layanan bedah spesialis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Operasi servikal pertama ini hanyalah awal. Kami akan terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Banyuwangi,” pungkas Budi. (*)