BANYUWANGI - Di tengah pesatnya modernisasi, satu kampung di Banyuwangi, Jawa Timur, mampu mempertahankan esensi budaya tradisionalnya. Itulah Kampung Osing Kemiren, sebuah komunitas yang menjaga dan memelihara tradisi Osing yang kaya dan unik, sekaligus menjadi destinasi wisata budaya yang menawan.
Dilintasi oleh Sungai Pakel, Kampung Osing Kemiren berdiri kokoh sejak abad ke-15. Kampung ini adalah jantung budaya Osing, suku asli Banyuwangi. Kemiren berdiri sebagai perwakilan dari gaya hidup, tradisi, dan seni Osing. Dari tarian Gandrung yang melankolis hingga upacara adat seperti petik laut dan ruwatan, Kemiren mempertahankan warisan budaya lokal yang luar biasa.
Selain itu, Kampung Osing Kemiren juga menampilkan arsitektur tradisional yang menawan. Dengan rumah-rumah berdinding bambu dan beratap ijuk, Kemiren memperlihatkan estetika kampung Jawa yang otentik. Wisatawan bisa menjelajahi jalan-jalan setapak kampung, mencicipi makanan tradisional seperti tempe kemul dan sego tempong, atau bahkan menginap di homestay-homestay lokal untuk merasakan gaya hidup Osing.
Namun, Kemiren lebih dari sekedar wisata. Ini adalah tempat di mana tradisi dihargai dan dijaga, di mana generasi muda diajarkan untuk menghargai warisan mereka, dan di mana budaya Osing terus diperkaya dan diperbaharui.
Dengan peningkatan wisata budaya dan keinginan untuk mempertahankan tradisi, Kampung Osing Kemiren menjadi simbol dari perjuangan budaya dalam era modern ini. Ini adalah tempat di mana masa lalu dan masa depan bertemu, di mana tradisi dan inovasi saling melengkapi.
Itulah Kampung Osing Kemiren, sebuah permata di jantung Banyuwangi yang terus mempertahankan budaya Osing yang kaya. Komunitas ini membuktikan bahwa meski zaman terus berubah, warisan budaya dapat tetap hidup dan berkembang.