BANYUWANGI - Setelah hampir dua bulan ditutup, Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen resmi dibuka kembali untuk kunjungan wisata pada Minggu (8/9) lalu. Kembalinya wisata ikonik ini, yang terkenal dengan fenomena alam api biru, menjadi angin segar bagi dunia pariwisata di Banyuwangi, yang dikenal dengan julukan Bumi Blambangan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan rasa syukur atas dibukanya kembali TWA Kawah Ijen. Menurutnya, pembukaan kembali destinasi wisata ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kunjungan wisata di Banyuwangi.
"Alhamdulillah, kami bersyukur TWA Kawah Ijen sudah dibuka kembali. Semoga dengan dibukanya ini bisa menambah jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi," ujar Ipuk pada Selasa (10/9).
Meski selama penutupan tidak ada penurunan signifikan pada jumlah wisatawan, Ipuk tetap optimistis pembukaan kembali Ijen akan semakin mendorong wisatawan untuk menghabiskan waktu di Banyuwangi. Selama penutupan, wisatawan memilih untuk mengunjungi destinasi lain yang tersebar di berbagai penjuru Bumi Blambangan.
Ipuk juga mengingatkan para wisatawan untuk tetap berhati-hati dan waspada saat berwisata ke Kawah Ijen, mengingat risiko yang selalu ada di setiap wisata alam.
Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto, mengonfirmasi bahwa TWA Kawah Ijen telah dibuka kembali sejak 8 September 2024. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran BBKSDA Jatim Nomor SE.1658/K2/BIDTEK 1/KSA/9/2024.
Sebelumnya, TWA Kawah Ijen ditutup sejak 12 Juli karena peningkatan status gunung tersebut dari normal (Level I) menjadi waspada (Level II).
"Pembukaan TWA Kawah Ijen dilakukan untuk mendukung edukasi dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Mulai tanggal 8 September 2024, kawasan ini kembali dibuka untuk kegiatan wisata alam, pendakian, dan penelitian umum," jelasnya.
Pengunjung yang ingin mendaki diharapkan tetap mematuhi standar operasional prosedur yang berlaku, termasuk mempersiapkan peralatan keamanan seperti senter, masker, pakaian hangat, serta mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan.
Dengan kembalinya Ijen sebagai salah satu destinasi utama, pariwisata Banyuwangi diharapkan dapat terus bangkit dan kembali menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.